Sunday, October 29, 2017

10 Prinsip-Prinsip Pengawasan (MONITORING)

Prinsip Pengawasan (Monitoring) 


Prinsip pengawasan begitu dibutuhkan oleh seseorang pimpinan atau manajer dalam memperbandingkan gagasan dengan proses yaitu seperti berikut : 

a. Prinsip rencana adalah satu standard atau alat pengukur dari disuatu pekerjaan yang. Gagasan jadi panduan apakah suatu hal proses pekerjaan berhasil atau tidak. 

b. Prinsip wewenang adalah satu aktivitas pemimpin dalam memberi keyakinan pada bawahan dalam lakukan system pengawasan. Wewenang serta instruksi-instruksi yang pasti mesti bisa diberi pada bawahan, karna berdasar pada pelimpahan wewenang bisa di ketahui apakah bawahan telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik. 

c. Prinsip tercapainya maksud. Pengawasan mesti diperuntukkan kearah tercapainya maksud, yakni dengan membuat perbaikan (koreksi) unutk menghindari penyimoangan-penyimpangan dari gagasan yang disusun terlebih dulu. 

d. Prinsip efisiensi. Pengawasan disebutkan efektif jika bisa menghindari penyimpangan dari rencana, hingga tidak menyebabkan beberapa hal beda yang di luar sangkaan. 

e. Prinsip tanggung jawab. Pelaksaaan pengawasan yang efisien serta efektif menurut tanggung jawab penuh dari seseorang pimpinan atau manajer pada proses gagasan organisasi. 

f. Prinsip masa depan. Aktivitas pengawsan yang efisien serta efektif mesti diperlihatkan kearah mencegah penyimpangan rencana yang juga akan berlangsung baik pada saat saat ini ataupun pada saat mendatang. 

g. Prinsip pengawasan segera. Tehnik pengawsan yang paling efisien yaitu mengupayakan ada manjer bawahan yang berkwalitas baik. pengawsan itu dikerjakan oleh manajer atas basic kalau manusia itu seringkali melakukan perbuatan salah. 

h. Prinsip penyesuaian dengan organisasi. Pengawsan yang dikerjakan sebaiknya sesuai sama susunan organisasi. Manajer serta bawahannnya adalah fasilitas unutk melakukan gagasan. Dengan hal tersebut pengawasan yang efisien mesti sesuai dengan besarnya wewenang manajer, hingga mencerminkan susunan organisasi. 

i. Prinsip pengawsan perorangan. Pengawsan mesti sesuai sama keperluan manajer. Tehnik pengawasan mesti diperlihatkan pada bebrapa keperluan juga akan info tiap-tiap manajer. Ruangan lingkup info yang diperlukan itu berlainan keduanya, tergantung 
pada tingkat serta pekerjaan manajer. 

j. Prinsip standard. Pengawasan efisien serta efektif dalam organisasi membutuhkan standard yang pas, serta juga akan dipakai jadi referensi atau alat ukur proses serta maksud yang diraih.

Cara Membuat Rancangan Sistem Pengembangan Karir

Sistem pengembangan karier melibatkan individu serta perusahaan. Individu berencana kariernya sendiri, sesaat perusahaan mengelola karier karyawan. Karier yang direncanakan oleh karyawan jadi individu mencakup sebagian sub sistem seperti penentuan pekerjaan, penentuan perusahaan tempat bekerja, penentuan pekerjaan yang perlu ditangani serta pengembangan karier dengan mandiri (career self-development). 

Disamping itu, sub sistem paling utama dari manajemen karier oleh perusahaan mencakup rekrutmen serta seleksi, alokasi sumber daya manusia, penilaian kemampuan dan pelajari, kursus serta pengembangan. Untuk melakukan pengembangan karier dengan efisien, perusahaan butuh membuat otomatisasi system pengembangan karier yang bertindak perlu dalam mengintegrasikan rangkaian aktivitas berkaitan dengan rencana karier individu serta manajemen karier perusahaan yang melibatkan karyawan, manajemen serta perusahaan. 

Karier perorangan adalah rangkaian aktivitas pekerjaan yang sama-sama berkaitan dengan masukan karyawan itu. Hal tersebut di pengaruhi oleh sebagian aspek, seperti rutinitas, tingkah laku, nilai-nilai, ambisi serta hasrat, dan kesempatan, tantangan, kekurangan serta kemampuan mereka, ditambah dengan keadaan lingkungan serta ekonomi. Dengan kata beda, karier individu yaitu sistem yang berniat dibarengi oleh individu bergantung pada hasrat serta masukan di selama hidup mereka. 

Manajemen karier yaitu sistem berkaitan yang butuh dihitung dalam tiap-tiap jabatan atau pekerjaan, di samping penyiapan, aplikasi serta monitoring proses suksesi sesuai sama keperluan periode panjang perusahaan. Dalam perhitungan ini tentu termasuk juga aspek sumber daya manusia, serta keseluruhnya sistem diarahkan serta dikerjakan sesuai sama keperluan perusahaan. 

Rencana paling baik juga akan memerlukan masukan dari perusahaan ataupun individu serta membuat satu kombinasi dari ke-2 belah pihak yang sama-sama untungkan (win-win solution). 

Membuat Rancangan Pengembangan Karier 

Membuat system pengembangan karier yang didasarkan pada keperluan serta tuntutan perusahaan juga akan menolong sisi SDM melakukan sistem manajemen karier dengan efektif. System yang mengintegrasikan semuanya aktivitas, baik karyawan, manajemen, ataupun perusahaan, mesti didesain sesuai sama karakter perusahaan. Tiap-tiap perusahaan memiliki karakter yang berlainan, hingga satu system di satu perusahaan belum juga pasti pas untuk perusahaan beda. 

Umumnya perusahaan yang mengaplikasikan program manajemen karier juga mengaplikasikan sistem assessment karier oleh karyawannya. Bila lingkungan mensupport, seperti ada fasilitator serta otomatisasi system yang pas, jadi karyawan juga akan meng-assess karier semasing dengan benar, hingga juga akan didapat info yang benar juga mengenai mereka. 

Perusahaan besar seperti Xerox, IBM serta Wal-Mart mempunyai system pengembangan karier yang khusus. Mereka sediakan lingkungan serta budaya perusahaan yang baik untuk karyawan untuk mensupport sistem pengembangan karier secara detail. Tidak heran bila perusahaan-perusahaan itu dipandang jadi tempat paling baik untuk bekerja. Perlakuan pada karyawan yang dilihat jadi asset paling bernilai untuk perusahaan serta dengan bersungguh-sungguh mengelola pengembangan karier karyawan buat perusahaan-perusahaan itu jadi jujugan untuk beberapa pencari kerja untuk melamar, walau upahnya lebih rendah.

10 Pengertian Kepuasan Kerja Terlengkap

Pengertian Kenikmatan Kerja Menurut Beberapa Ahli 

Robbins (1996 : 179) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Robbins yaitu satu sikap umum seseorang individu pada pekerjaannya. Pekerjaan menuntut hubungan dengan rekanan kerja, atasan, ketentuan serta kebijakan organisasi, standard kemampuan, keadaan kerja dsb. Seseorang dengan tingkat kenikmatan kerja tinggi tunjukkan sikap positif pada pekerjaan itu, demikian sebaliknya seseorang tidak senang dengan pekerjaanya tunjukkan sikap negatif pada pekerjaanya itu. 

Stephen P. Robbins (1996 : 26) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Stephen P. Robbins yaitu satu sikap umum pada pekerjaan seorang, selisih pada banyak ganjaran yang di terima seseorang pegawai serta banyak yang mereka yakini apa yang semestinya mereka terima. 

Hasibuan (2001 : 202) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Hasibuan yaitu sikap emosional yang mengasyikkan serta menyukai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan serta prestasi kerja. Kenikmatan kerja di nikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, serta gabungan dalam serta luar pekerjaan. 

Davis (1995 : 105) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Davis yaitu kenikmatan pegawai pada pekerjaannya pada apa yang diinginkan pegawai dari pekerjaan/kantornya. 

Blum (1956) dalam Moch. As’ad (1995 : 104) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Blum yaitu sikap umum yang disebut hasil dari sebagian sikap spesial pada beberapa aspek pekerjaan penyesuaian diri serta hubungan sosial individu di luar kerja. 

Tiffin (1958) dalam Moch. As’ad (1995 : 104) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Tiffin yaitu terkait erat dengan sikap dari karyawan pada pekerjaannya sendiri, kondisi kerja, hubungan kerja pada pemimpin dengan karyawan. 

Susilo Martoyo (1992 : 115) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Susilo Martoyo yaitu satu diantara segi psikologis yang mencerminkan perasaan seorang pada pekerjaannya, ia juga akan terasa senang dengan keselarasan pada kekuatan, ketrampilan serta keinginannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. 

Handoko (2001 : 193) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Handoko yaitu kondisi emosional yang mengasyikkan atau tidak mengasyikkan dengan mana beberapa karyawan melihat pekerjaan mereka. Kenikmatan kerja mencerminkan perasaan seorang pada pekerjaannya. 

Luthans (2006 : 243) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Luthans yaitu hasil dari persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan mereka memberi hal yang dinilai perlu. 

Robbins Serta Judge (2008 : 107) 
Pengertian kenikmatan kerja menurut Robbins serta Judge yaitu satu perasaan positif mengenai pekerjaan seorang yang disebut hasil dari satu pelajari karakternya.